Teori Belajar Kognitif
Teori
belajar kognitif berasal dari pandangan Kurt Lewin (1890-1947), seorang Jerman
yang kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat. Intisari dari teori belajar
kognitif adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan
transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Individu
yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memberikan
informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip yang telah dimiliki,
kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi
yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar, maka ia harus
melibatkan diri secara aktif.
Teori
belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang
terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti juga diungkapkan oleh Winkel (1996:
53) bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
A. Ciri-ciri
teori kognitif
· Siswa aktif sebagai penyadur.
· Siswa belajar secara individu dengan
pola deduktif dan induktif.
· Instrinsik motivation, sehingga
tidak perlu stimulus.
· Siswa sebagai pelaku untuk menuntun
penemuan.
B. Tokoh-tokoh teori kognitif
· Gestalt
dari Wertheimer
· Schemata
Piaget
· Badura
· Norman
1. Pengertian Teori Konstruktifisme
Menurut
cara pandang teori konstruksivisme belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki
pengetahuan jika pengetahuan itu dibantu atas dasar realitas yang ada di dalam
masyarakat. Evaluasi pembelajaran. Dalam teori kontruktivisme, evaluasi tidak
hanya dimaksudkan untuk mengetahui kualitas siswa dalam memahami materi dari
guru. Evaluasi menjadi saran untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses
pembelajaran.
Konstruktivisme
sebagai deskripsi kognitif manusia seringkali diasosiasikan dengan pendekatan pedagogi
yang mempromosikan learning by doing.
Teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlakukan guna
mengembangkan dirinya sendiri.
Pandangan
konstruktivis mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha memberi makna oleh
siswa terhadap pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju kepada
pembentukan struktur kognitifnya.
1. Ciri-ciri teori konstruktif
·
Belajar
berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat,
dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna ini dipengaruhi oleh pengertian
yang telah ia punyai.
·
Konstruksi
makna merupakan suatu proses yang berlangsung terus-menerus seumur hidup.
·
Belajar
bukan kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih berorientasi pada
pengembangan berpikir dan pemikiran dengan cara membentuk pengertian yang baru.
Belajar bukanlah hasil dari perkembangan melainkan perkembangan itu sendiri.
Suatu perkembangan yang menuntun penemuan dan pengaturan kembali pemikiran
seseorang.
·
Proses
belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang dalam keraguan
yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi disekuilibrium merupakan
situasi yang baik untuk belajar
·
Hasil
belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungan
siswa.
·
Hasil
belajar siswa tergantung pada apa yang sudah diketahuinya
2.
Tokoh-tokoh
teori konstrutif
·
Jean piaget
·
Lev Vygotsky
3. Perbedaan
Teori Belajar Kognitif
dan Konstruktifisme
NO
|
TEORI
BELAJAR
|
|
Kognitif
|
Konstruktifisme
|
|
1
|
Obyek
yang dikaji menekankan pada proses internal atau proses-proses mental.
|
Menekankan pengalaman siswa yang jadi obyeknya
|
2
|
Guru
harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak, seperti penyelesaian tugas
rumah, hasil tes
|
Si belajar
akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada
pengalamannya, dan perspektif yang dipakai dalam menginterpretasikannya.
|
3
|
Sistem
pembelajaran menekankan pada fungsi-fungsi psikologis,
|
Sistem belajar
bersifat konkrit, aktivitas kolaboratif, dan refleksi serta interpretasi dan
menekankan pada pengalaman siswa
|
4
|
Sibelajar
selalu diberikan aturan yang terikat dan selalu diberikan motivasi
|
Si belajar
harus bebas. Kebebasan menjadi unsure yang esensial dalam lingkungna belajar.
|
5
|
Hasilnya
tidak dapat dilihat langsung dalam konteks perubahan tingkah laku.
|
Kegagalan atau
ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan
yang perlu dihukum, dan keberhasilan atau kemampuan dikategorikan sebagai
bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
|
Teori Belajar Kognitif
Reviewed by Amer Syarifuddin
on
Senin, Maret 02, 2015
Rating:
Post a Comment