Mengenal Bumi

A.      PENDAHULUAN
Jarak rata-rata bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer. Eksentrisitas orbit n=bumi = 0,017, artinya garis edar bumi mendekati lingkaran. Periode revolusi bumi = 365,3 hari disebut satu tahun siderik dan periode rotasinya = 23 jam 56 menit disebut hari siderik. Bumi mempunyai satu satelit yaitu bulan.
Sampai sekarang, baru Bumi yang merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Bumi adalah planet ketiga setelah merkurius dan venus dalam tata surya model heliosentris. Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerang mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan pesawat luar angkasa semakin maju.
Ditinjau dari struktur bumi bagian luar, maka bumi dapat dibagi menjadi litosfer yaitu bagian padat, hidrosfer yaitu bagian cair, dan atmosfer yaitu bagian gas. Bidang batas litosfer dengan hidrosfer adalah dasar laut, dan bidang batas hidrosfer dengan atmosfer adalah muka laut.
Litosfer secara harfiah berarti lapisan batu bumi. Banyak ahli geofisika mengartikan litosfer secara terbatas, yaitu hanya pada tempurung bumi bagian luar saja yang disebut kerak bumi (crust).
Hidrosfer secara harfiah diartikan sebagai lapisan air bumi. Air adalah bahan yang telah ditemukan pada bumi dalam tiga fasa (wujud) yaitu, padat (es), cair, dan gas (uap air).
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos yang berarti uap dan shapira yang artinya bulatan. Jadi atmosfer adalah bulatan gas yang menyelimuti bumi.
B.       PEMBAHASAN
1)        Hipotesis Kejadian Bumi
Masalah yang terbesar yang mengganggu para ahli pikir adalah bagaimana sebenarnya bumi ini tercipta. Banyak dugaan dikemukakan sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu dan pengetahuan. Pada permulaan abad ke-18 di daerah sebelah timur Mesotopamia, yang kini dikenal sebagai negara irak, para ahli Archeologi menemukan sisa tulisan pada tanah liat. Ternyata tulisan itu memuat, antara lain tentang kejadian bumi. Cerita tentang adanya banjir besar zaman Nabi Nuh, juga terdapat pada tulisan itu. Hal itu sangat sesuai dengan cerita-cerita dalam kitab suci.
Teori Newton tentang gravitasi, mendorong para ahli untuk mengajukan hipotesis kejadian bumi dengan dasar ilmiah.
a)        Hipotesis kabut dari Kant dan Laplace
Immanuel kant (1755) dari jerman, dalam bukunnya “Al gemeine Naturgeschichte und Theorie des Himmels nach newthonischen Grundsatzen behandelt”, mencoba mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi. Kant mengatakan bahwa, asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan masing-masing gas, menimbulka panas, Pijarlah, dan itulah asal daripada matahari. Matahari berputar kencang, dan di khatulistiwanya memiliki kecepatan linier paling besar, sehingga terlepasnya fragmen-fragmen.
Fragmen inilah yang tadinya pijar, melepaskan banyak panas, dan mengembun. Kemudian cair dan bagian luar makin padat. Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk  bumi kita ini.
Piere de laplace (1769) sarjana Prancis, ia juga mengemukakan bahwa kabut asal itu telah berputar dan pijar.
b)        Hipotesis Planetesimal
Chamberlain dan Moulton masing-masing ahli Geologi dan ahli Astronomi, kira-kira seratus tahun setelah kant dan laplace, mengemukakan hipotesa Planetesimal. Maka beranggapan adanya matahari yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadilah tarik menarik sesuai dengan hukum Newton. Peledakan di matahari melepaskan sebagian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.
c)        Hipotesis Pasang surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan jeffries (1930) sebagian menyokong hipotesis planetesimal, sambil memperbaiki keberatan-keberatannya. Mereka berfikir adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dengan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan. Bulan tak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang didekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya; pecah berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.
2)        Gerak Rotasi, Gerak Revolusi, dan Gravitasi Bumi
Bumi berputar pada porosnya denga arah barat-timur dan sekali putaran memerlukan waktu 23 Jam 56 menit 4 detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi
Akibat rotasi bumi yaitu :
a)        Gerak semu harian matahari, seolah-olah matahari terbit disebalah timur dan terbenam disebelah barat
b)        Bergantian siang dan malam dimana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedangkan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam)
c)        Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya
Disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari matahari dan sekali berputar memerlukan waktu 365,25 hari, gerakan bumi berputar mengintari matahari disebut revolusi bumi.
Akibat revolusi bumi yaitu :
a)        Di daerah sebelah utara garis balik utara (Tropic of cancer) dan sebelah selatan (Tropic of capricorn) mengalami empat musim (panas-gugur-dingin-semi) bergantian
b)        Perbedaan lamanya siang dan malam, pada musim panas siang hari lebih panjang daripada malam, sebaliknya pada musim dingin malam hari lebih panjang daripada siang harinya.
Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat tersebut dinamakan Gravitasi.
Akibat gravitasi bumi yaitu :
a)        Materi di bumi punya bobot, sehingga tidak melayang-layang
b)        Makin ke arah kutub, bobot suatu materi akan semakin besar, karena jari-jari bumi kearah kutub menjadi pendek.
c)        Terlihat rasi bintang yang beredar dari bulan ke bulan.
Kutub utara magnet letaknya berdekatan dengan kutub selatan bumi dan kutub selatan magnet berdekatan letaknya dengan kutub utara bumi. Sedangkan bulan, satelit bumi, jaraknya sangat dekat dengan bumi (rata-rata 384.000 Km). Dalam mekanika alam semesta, jarak lebih menentukan daripada masa. Oleh karena itu bulan empunyai peranan yang lebih besar daripada matahari dalam menentukan pasang surut.
Apabila bulan-bumi-matahari satu garis lurus, seperti saat bulan muda atau bulan purnama, maka gaya tarik keduanya akan saling memperkuat. Dalam keadaan demikian terjadilah pasang surut purnama dengan tinggi muka air laut yang luar biasa, melebihi tinggi pasang yang umum. Sebaliknya surutnyapun sangat rendah, sehingga lokasi-lokasi tertentu dengan pantai yang landai bisa menjadi kering sampai jauh ke laut.
3)        Atmosfer, Hidrosfer, dan Litosfer
-            Atmosfer
Bumi dikelilingi oleh selimut gas yang disebut udara atau Atmosfer. Atmosfer penting bagi kehidupan dibumi karena tanpa atmosfer, maka manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari, dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Sangat beruntung bahwa atmosfer menyebabkan hambatan bagi benda yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Tebal lapisan yang secara pasti belum dapat diketahui. Tetapi para ahli berpendapat, pada jarak 100 Km diatas permukaan bumi masih terdapat udara. Kalau dibandingkan dengan jari-jari bumi yang 60.000 Km, maka tinggi lapisan udara yang 100 Km tersebut hanya 1/600 jari-jari bumi. Atmosfer terbagi atas beberapa lapisan yaitu :
a)        Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah yang ditandai oleh penurunan temperatur dan fenomena cuaca (pembentukan awan dan hujan). Lapisan ini yang paling dekat dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer bisa mencapai 18 km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. Gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada lapisan ini.
b)        Stratosfer
Stratosfer ini ditandai oleh kenaikan temperatur terhadap ketinggian karena adanya ozonosfer (lapisan ozon) yang menyerap radiasi matahari berenergi tinggi (ultra violet). Lapisan ini banyak mengandung gas ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. Lapisan ini berada pada ketinggian 18 km- 60 km.
c)        Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan tengah atmosfer yang ditandai oleh penurunan temperatur terhadap ketinggian. Lapisan ini ditandai oleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
d)       Termosfer
Termosfer adalah lapisan panas yang ditandai oleh kenaikan temperatur sampai ribuan derajat celsius. lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 2000ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menyerap radiasi ultra violet dari matahari. bergantung pada tingkat (fasa) aktivitas matahari (siang dan malam) dan bergantung pada lintang tempat. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
-            Hidrosfer
Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada dipermukaan bumi. Yang terbesar adalah samudera dan lautan. Dikatakan bahwa perbandingan antara samudera dan lautan berkisar antara 72% dan 28%. Artinya 72 % muka bumi berupa air, sedangkan 28% berupa daratan. Air adalah bahan yang ditemui pada dalam ketiga fasa (wujud) yaitu padat (es), cair dan gas (uap air). Dalam bentuk padat air berada dalam atmosfer sebagai salju, dan sebagai kristal es atau batu es (hail stone) di dalam awan. Es tampak pada bumi dalam bentuk ladang salju, air beku dalam tanah atau sebagai glasier (es) dipegunungan yang tinggi. Es juga tampak sebagai gunung es (icebergs) di samudera dan sebagai air beku di danau. Dalam bentuk glasier, ia dapat merubah bentuk daratan. Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu berlangsung berabad-abad. Siklus itu menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak Bumi terbawa ke laut secara terus-menerus. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan. Awan yang dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi masuk ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga memungkinkan bisa ada kehidupan di dalam air.
-            Litosfer
Kulit bumi (litosfer) dari dua bahasa Lithos= batuan, Shapira=bulatan, adalah bagian bumi yang vital bagi kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau tempat tinggal dan tempat melangsungkan kehidupan manusia, lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan sial (Silisium dan Alumunium) dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan lapisan Sima (silisium dan Magnesium) dengan berat jenis rata-rata 2,9.
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung berapi, krikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan dibedakan atas tiga golongan yaitu :
a)        Batuan beku
Batuan ini terjadi secara langsung dari pembekuan magma yang terdiri dari mineral yang belum menunjukkan struktur tertentu. Misalnya: Batuan Andesit yang banyak digunakan untuk pengerasan jalan
b)        Batuan sedimen
Batuan sedimen dapat terjadi karena pengendapan bahan organis, seperti tumbuh-tumbuhan. Misalnya: Batuan kapur.
c)        Batuan metamorf
Batuan metamorf ini merupakan perubahan batuan beku dikarenakan perubahan temperatur atau tekanan. Misalnya: batubara, marmer.
Bumi yang terdiri dari beberapa lapis. Planet bumi terdiri dari bola-bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu : kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Mantel terdiri dari dua bagian yaitu mantel atas dan mantel bawah yang dipisahkan oleh lapisan peralihan. Demikian juga inti bumi dibagi dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan bumi dapat diuraikan sebagai berikut :
1)        Kerak bumi
Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi padat yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera dan tersusun dari bermacam-macam batuan dengan ketebalan antara 15 dan 40 km. Di bawah kerak bumi terdapat lapisan yang disebut MOHO yaitu lapisan peralihan yang mempunyai sifat-sifat fisis yang tajam antara kerak bumi dan lapisan mantel, terutama desitas dan elastisitas bantuan. Lapisan MOHO ditemukan oleh ahli geologi bernama Mohorovisic pada tahun 1909.
2)        Mantel bumi
Mantel bumi bagian atas dan bawah dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal kurang lebih 500 Km. Lapisan mantel atas mempunyai ketebalan antara 40 dan 400 Km, terdiri dari batuan ultra basa dan mineral, dengan densitas antara 3,3 dan 4,3 gram. Lapisan mantel bawah mempunyai ketebalan antara 900 dan 2700 Km dengan densitas antara 4,5 dan 5,5 gram. Antara mantel bawah dan inti luar dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal kurang lebih 80 km.
3)        Inti bumi
Inti luar bersifat cairan pekat yang mempunyai kedalaman antara 2880 dan 4980 km dengan densitas antara 10,0 dan 12,3 gram. Inti luar kaya akan besi dan nikel dalam keadaan cair. Diduga inti bumi sebagai penyebab munculnya medan magnet bumi. Inti dalam mempunyai batuan yang sama dengan inti luar tetapi tetapi dalam keadaan pekat. Inti dalam dan luar dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal 140 km. Densitas lapisan inti dalam antara 13,3 dan 13,6 gram.
4)        Pembentukan Benua (Continental drift)
Pada tahun 1960-an para ahli geologi mulai menunjukkan bukti bahwa kulit bumi tidak hanya mengapung-yaitu bergerak ke atas dan ke bawah-namun juga bergerak secara lateral. Studi sejarah dan awal continental drift disebut plate tectonics karena para ahli geologi menemukan bahwa kulit Bumi dan mantel bagian atas terpisahkan oleh lempeng semirigid. Beberapa lempeng tektonik (misalnya lempeng Pasifik) sebagian besar terdiri atas kerak samudera; lain halnya seperti Amerika Utara dan lempeng Eurasia, terbentuk dari kerak benua. Batas lempeng pada umumnya berada di tengah laut atau mendekati lepas pantai, tetapi di beberapa tempat naik dari dasar laut hingga daratan. California Barat misalnya, dimana gempa bumi menimpa San Andreas dengan meninggalkan bekas patahan yang memisahkan batas antara lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
Pola laut dan daratan saat ini telah mengalami perubahan dalam kurun waktu jutaan tahun. Pergerakan tersebut menunjukkan tidak ada tanda perlambatan dan pengurangan jumlah, sehingga sebaran antara laut dan daratan akan mengalami perubahan secara terus menerus dalam waktu lama selama planet ini masih mempunyai energy panas untuk menggerakkan kerak bumi.
1.        Periode Permian
Selama periode Permian sekitar 270 juta tahun lalu, massa kontinen Bumi secara perlahan bersamaan dengan pergerakan tektonik membentuk suatu superkontinen, Pangaea. Pangaea terdiri atas 95% massa daratan di Bumi dan dikelilingi oleh samudera Panthalassa.
2. Periode Triassic
Selama periode Triassic yang dimulai sekitar 240 juta tahun lalu, Pangaea mulai terpecah dan bagian-bagiannya mulai bergerak perlahan, membentuk dua daratan baru: Gondwanaland dan Laurasia.
3. Periode Jurassic
Selama periode Jurassic, pecahan dari Pangaea menjadi jelas. Laut Thetys terbuka antara Laurasia di utara dan Gondwanaland di selatan. Pada kontinen Gondwanaland, Amerika Selatan masih bergabung dengan Afrika dan Antartika.
4. Periode Cretaceous Awal
Sekitar 140 juta tahun lalu, Gondwanaland dan Laurasia secara sempurna telah terpecah, dipisahkan oleh Laut Tethys. Daratan di utara ekuator seperti saat ini terbentuk selama periode Cretaceous ketika Greenland terpisah dari Eropa dan Samudera Atlantik terbuka.
5. Periode Cretaceous Akhir
Sekitar 95 juta tahun lalu, India terpisah dari Afrika dan bergerak ke arah Timurlaut sebelum menyatu dengan Asia. Eropa terpisah dari Amerika Utara, dan akhirnya Amerika Selatan terpisah dari Afrika, samudera baru -Atlantik Selatan- terbentuk. Australia dan Antartika masih menjadi satu.
6.    Bumi Saat Ini
Ini adalah bentuk bumi saat ini, namun susunan kontinen saat ini tidak permanen. Gerakan kontinen terjadi secara kontinyu, proses yang lambat, dengan kecepatan pergerakan kontinen rata-rata beberapa centimeter per tahun. Samudera Atlantik perlahan bertambah luasnya, sementara Samudera Pasifik semakin kecil.
4)        Cuaca
Bagi orang yang kerap kali berada di luar rumah, cuaca esok hari senantiasa menjadi taruhan istimewa, oleh sebab itu sebelum ribuan tahun, meramal cuaca merupakan suatu seni rakyat yang terutama dipraktekkan oleh pelaut, petani, pemburu, dan nelayan. Mereka mempelajari dewa, merasakan kelembaban udara pada pipi, mencatat perubahan angin serta memperhatikan rasa gatal pada bahu, nyeri pada paha kiri, mencocokkannya dengan perilaku binatang ternak atau burung, mengingat-ingat kembali kata-kata kakekknya, hal yang sama membanding-bandingkannya dengan pengalamannya sendiri serta dongeng cuaca dan akhirnya sampai pada suatu tebakan yang masuk akal.
Dewasa ini meramal merupakan ilmu yang diberi nama meteorologi (dari kata Yunani meteoros, tinggi diudara dan logos, pembahasan). Pembiayaan negara untuk penelitian atmosfer di AS hampir mencapai satu milyar dolar setiap tahun. Berkat adannya elektronika dan abad antariksa, para ahli meteorologi sekarang dapat menggunakan suatu teknologi menggairahkan yang dalam satu generasi saja telah menemukan hal-hal tentang cuaca yang jumlahnya lebih banyak dari pada yang telah dicapai disepanjang sejarah sebelumnya
Pada saat ini satelit dengan kamera televisi mengawasi awan topan dari atas, dan menunjukkan kecepatan serta arah geraknya kepada para ahli meteorologi. Bahkan bila tidak ada topan alat ini mengirimkann gambar pemandangan antariksa yang memperlihatkan selimut awan diseluruh negeri, sehingga dapat dilihat pada berita televisi setiap malam.
Unsur cuaca :
Semua keadaan cuaca berawal pada empa unsur pokok yang saling mempengaruhi, yaitu :
1)   Matahari yang merupakan sumber cahaya dan kehidupan yang energi radiasinya menentukan keadaan atmosfer.
2)   Bumi, dengan geometri hanya menentukan ciri-ciri cuaca serta iklim
3)   Atmosfer bumi (berasal dari kata Yunani, atmos-uap, dan shapaira-bola) yaitu selimut gas yang memodulasikan radiasi mataharin (mengubah panjang gelombangnya hingga menjadi radiasi yang tidak mematikan) dalam perjalanannya ke bumi.
4)   Faktor lain yang menentukan cuaca yaitu bentuk permukaan alam dan bentuk geofisika bumi gunung, lembah samudera, tudung es, gurun, danau dan sungai yang mengolah banyak keadaan atmosfer dalam perputaran abadinnya.
Salah seorang ahli teori pertama tentang cuaca, adalah filsuf Yunani Aristoteles, yang hidup dari tahun 384 - 322 SM. Dalam bukunnya meteorologica, aristoteles mengatakan bahwa seluruh kawasan bumi terdiri dari empat unsur yaitu api, udara, air, dan tanah . ia berpendapat bahwa unsur-unsur ini dapat diubah dari yang satu menjadi unsur yang lain, dan masing-masing secara potensial tetap terdapat dalam unsur yang lain. Sedangkan matahari merupakan penyebab dari perubahan.
a)        Angin
Hakikat cuaca ialah perubahan. Dalam beberapa menit laut yang tenang kemilau dapat mengubah suatu hari yang menyenangkan pada akhir musim gugur menjadi awal musim dingin yang menggigil. Dari hari ke hari atau dalam perubahan musiman yan lebih panjang, manusia dapat tertimpa banjir, atau kekeringan, dapat digembirakan oleh hujan atau embun pagi. Dan digentarkan oleh angin topan badai salju atau tornado. Semua itu terselubung oleh atmosfer, yang seakan-akan tidak berwujud namun gerakan abadinya mempengaruhi setiap saat kehidupan manusia. Andaikata tidak ada atmosfer, bumi akan berupa planet mati, mandul dan tidak berkehidupan seperti bulan. Tidak ada tumbuhan, binatang, langit biru, awan atau pemandangan senja yang indah. Pentingnya atmosfer bukan saja karena semua kehidupan menghirup atau mengisapnya, tetapi juga sebagai selimut pelindung yang diperlukan.  
Ahli meteorologi mengatakan bahwa udara yang bergerak disebut angin. Angin adalah energi dan merupakan kekuatan yang besarnya tidak terukur. Ilmuwan menaksir jika seluruh atmosfer bumi bergerak dengan kecepatan santai 30 km/jam yaitu kecepatan yang kurang lebih sama dengan keccepatan angin sepoi, maka energinya pada saat akan menyamai energi yang dihasilkan bendungan Hoover jika bekerja dengan kapasitas penuh, siang dan malam selama 6.800 tahun.
b)      Kelembaban udara
Kelembaban udara diperlukan oleh peramal cuaca, yang dimaksud dengan kelembaban udara ialah perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air yang dapat dimuatnya pada suhu dan tekanan tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara disebut higrometer.
Mungkin anda merasakan, pada saat mendung badan sangat gerah, keringat mengalir ditubuh anda. Keadaan tersebut menandakan bahwa udara telah jenuh dengan uap air, sehingga keringat tidak mudah menguap dan menyebabkan badan terasa panas. Untuk mengurangi kegerahan dinyalakanlah kipas angin ini menyebabkan keringat menguap dan badan terasa dingin. Bila kelembaban makin tinggi lebih dari 80% dapat diharapkan akan terjadi hujan.
Mengenal Bumi Mengenal Bumi Reviewed by Amer Syarifuddin on Senin, Maret 02, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD